Kamis, 14 April 2011

contoh Merangkai Lampu LED

http://mulyantogoblog.wordpress.com/2009/01/18/membuat-lampu-darurat/

Untuk membuat rangkaian LED bisa pakai wizard di http://led.linear1.org/led.wiz .
Contoh untuk LED 3 buah :
led3-smal
led3-smal image copyright © 2001-2004 Rob ‘linear’ Arnold
Contoh untuk LED 8 buah :
led8-small
led8-small image copyright © 2001-2004 Rob ‘linear’ Arnold
UPDATED
Sistem listrik darurat ini sekarang sudah terintegrasi dengan sistem alarm. 2 buah alarm yang memindai tubuh manusia disupply oleh sistem ini. Oh yah, lampu darurat ini juga sudah dikembangkan yang terdiri dari 16 LED menerangi ruang tengah/dapur, 10 LED menerangi kamar. Lampu2 ini otomatis menyala begitu listrik mati, dan accu tidak pernah habis/mati karena otomatis ter-charge selalu.

-------------------------
sesuai link yang diberikan http://led.linear1.org/led.wiz, saya masukkan:
sumber tegaga 12v
tegangan dioda 3.2v
daya dioda 20ma
jumlah led 18
ternyata butuh 7 R 120ohm 1/4watt
apakah bisa digabungkan 7 R sehingga cukup beli 1 R, kalau bisa bagaimana cara menghitungnya?
terima kasih atas pencerahannya


Sebenarnya itungannya begini :
tegangan 3 buah LED 3.2 volt (VL) = 3 x 3.2 volt = 9.6 volt
tegangan pada R (VR) = 12 – VL = 12 – 9.6 = 2.4 volt
nilai R = VR/20 mA = 2.4/0.02 A = 120 ohm
kalau 6 buah R mau dijadikan satu, perhitungannya :
R = VR /(6 x 0.02) = 20 ohm
Daya = VR x (6 x 0.02) = 0.288 watt.
Jadi dibutuhkan Resistor 20 ohm 1/2 watt.

Sekilas Tentang Jaringan Komputer

Kebutuhan akses internet semakin meningkat di kalangan : perkantoran, pendidikan, pemerintahan, bisnis dan rumah. Seiring dengan turunnya harga peralatan wireless LAN dan bandwidth internet maka penetrasi internet akan semakin luas. Menjamurnya RT RW Net dengan peralatan homebrew (bikinan sendiri) dengan harga murah turut mendorong meningkatnya pengguna internet di kalangan masyarakat karena dapat menurunkan biaya untuk pembangunan jaringan.
Dalam tulisan akan dibahas dasar-dasar wireless LAN, pengenalan peralatan wireless LAN dan beberapa contoh homebrew antena beserta cara pembuatnnya.

Topologi Jaringan
Secara umum ada 2 macam topologi jaringan wireless LAN yaitu : Jaringan Infrastruktur dan Jaringan Ad Hoc

Jaringan Infrastruktur

Terdapat 1 buah Access Point (AP) yang terhubung jaringan LAN kabel dan router untuk koneksi internet
PC pada jaringan LAN kabel (wired LAN) berkomunikasi dengan PC wireless LAN melalui Access Point, demikian pula komunikasi antar PC wireless LAN
PC wireless LAN memerlukan wireless LAN berupa PCI, PCMIA atau USB adapter, bisa juga menggunakan AP yang diset pd mode Client Infrastructure / Station Infrastructure
PC dalam jaringan wired & wireless bersama-sama mengakses internet melalui router
Kualitas Saluran (Link Quality) antara AP ke wireless Client ditetukan oleh kuat sinyal (signal strength) yg diterima oleh wireless adapter pd PC Client.
Contoh konfigurasinya adalah sbb :

Gambar 1. Jaringan Infrastruktur

Dalam perkembangannya banyak vendor yang mengeluarkan produk Access Point yang dibundle dengan router dan disebut Wireless Router.

Gambar 2. Access Point + Router = Wireless Router
Jaringan Ad Hoc
Antar PC dengan wireless LAN Adapter berkomunikasi langsung tanpa Access Point

Gambar 3. Jaringan Ad hoc

Mengenal Lebih Dekat Peralatan Wireless LAN

Access Point
Pada Panel belakang terdapat :
§ Antena ada yang bisa dicopot (detachable antenna) biasanya menggunakan konektor RP-SMA atau RP-TNC, ada juga yang fixed (non-detachable antenna)
§ Colokan LAN untuk menghubungkan AP ke wired LAN atau untuk keperluan setting AP
§ Colokan DC Power Supply
§ Tombol Reset untuk me-reset AP ke default factory setting


Gambar 4. Panel Belakang AP
Panel depan terdapat :
Indikator Power, Wireless dan LAN

Gambar 5. Panel Depan AP


USB wireless adapter

Gambar 6. USB Wireless Adapter

PCI wireless adapter


Gambar 7. PCI Wireless Adapter
PCMIA wireless adapter

Gambar 8. PCMIA Wireless Adapter
Antena Eksternal
Digunakan untuk meningkatkan jarak jangkau wireless LAN. Antena bawaan AP dilepas kemudian dengan pigtail, RF out AP dihubungkan ke Antena eksternal



Gambar 9. Antena Eksternal (a) Parabolic Grid, (b) Sectoral, (c) Omni, (d) Yagi


Pigtail & konektor
Pigtail adalah kabel pendek penghubung AP ke Antena Eksternal


Gambar 10. Pigtail

Kebanyakan Pigtail di pasaran adalah : RP- SMA to N-Type Male dan RP-TNC to N-Type Male





Gambar 11. Konektor


POE (Power Over Ethernet) atau DC Power Injector


Wired Network
AP
DC In
LAN
Splitter
DC Injector
DC Power Supply
AC Input

Gambar 12. Power Injector
POE digunakan untuk mengumpankan tegangan DC dari Power Supply Indoor ke AP Outdoor melalui kabel data UTP dengan memanfaatkan jalur kabel yang tidak digunakan untuk menyalurkan data. Data dilsalurkan melalui kabel UTP dg konektor RJ45 pada pin 1,2,3 dan 6, sehingga pin 4, 5, 7 dan 8 dapat digunakan untuk menyalurkan tegangan DC. Data pin konektor RJ45 dan konfigurasi kabel UTP adalah seperti gambar berikut :



Gambar 13. Data Pin RJ45 dan Konfigurasi kabel UTP

Wireless Router


Gambar 14. Wireless Router

Wireless Router memiliki :
§ Port WAN 1 buah dengan konektor RJ45 terhubung ke Internet via Cable / DSL Modem
§ Port LAN 4 buah dengan konektor RJ45 terhubung ke LAN
§ Omni Antenna
§ DC Input
§ Tombol Reset untuk me-reset ke factory default setting

Spesifikasi Wireless LAN

specifications

Standards
IEEE 802.11g, IEEE802.11b
Bus Type
USB 2.0 Type A
Frequency Band
2.4000~2.4835GHz
Modulation
IEEE802.11g: OFDM with BPSK, QPSK, 16QAM, 64QAMIEEE802.11b: BPSK, QPSK, CCK
Data Rate
54/48/36/24/18/12/11/9/6/5.5/2/1Mbps auto fallback
Operating Frequency / Channel
2.412~2.462GHz (FCC, Canada) / 11 Channels2.412~2.472GHz (ETSI, Europe) / 13 Channels2.412~2.484GHz (TELEC, Japan) / 14 Channels
Securities
64/128/256-bit WEP EncryptionWPA( TKIP, IEEE 802.1x)AES
Working Mode
AD-Hoc, Infrastructure
Management
Utility, or Windows XP build-in utility
Antenna
Internal Antenna
Drivers
Windows 98SE/Me/2000/XP
LED
Link, Activity
Transmit Power
16dBm (Typical)
Power Consumption
TX: 340mA / RX: 150mA
Receive Sensitivity
-72dBm@54Mbps, -85dBm@11Mbps, -93dBm@1Mbps
Dimension
9(H) x 27(W) x 87(D) mm
Temperature
32~122¢XF (0 ~50¢XC)
Humidity
0-95% (NonCondensing)
Certification
FCC, CE

Gambar 15. Contoh spesifikasi

Parameter penting dari spesifikasi diatas yang berhubungan dengan jarak jangkauan adalah Transmit Power dan Receive Sensitivity. Dengan antenna bawaannya yang berupa antenna omni dengan typical gain 2 db jarak yang dapat dijangkau sekitar beberapa ratus meter dengan kondisi open space.Bagaimana agar jarak jangkauan dapat ditingkatkan agar bias lebih jauh? Caranya dengan mengganti antenna bawaan Access Point dengan External Antena High Gain

Senin, 11 April 2011

Service TV Panasonic

Panasonic TV's after 1996 can be set to "Serviceman Mode" with the
following remote control sequence:

-select the SET-UP icon and select CABLE mode.
-select the TIMER icon and set the SLEEP timer for 30 minutes.
-press the ACTION button twice to get out of the menus.
-change to channel 124.
-adjust the volume to minimum (0).
-Hit the VOL down button on the TV itself (not on
the remote) and a red "CHK" should appear in the upper corner.
-press the ACTION and VOLUME DOWN buttons (again, on the
TV, not the remote) you will toggle between AGING and SERVICEMAN modes.

Select Serviceman mode. The POWER button on the remote control will
select one of the five Serviceman Adjustment modes.

The modes are:

B - Serviceman VCJ SUB Adjustments. These include sub-tint,
sub-color, sub-brightness, sub-contrast, colorkiller/ABL/gamma,
audio and video adjustment, and vertical size.

C - Serviceman VCJ Cut-off adjustments. These include Red, Green
and Blue cut-off, red and blue drive, automatic fine tuning
(AFT), RF AGC (RF gain control), horizontal center, beam limit,
etc.

S - Serviceman Options Adjustments. These involce the PIP and
clock.

M - Serviceman MTS (Stereo/SAP) adjustments.

CHK - the mode you first entered. Normal picture and sound, lets
you check things over and still have a hotkey into the
service menu.

There is one more adjustment that isn't in the five modes, it's
global. When in either the yellow or red CHK mode, you can press
RECALL on the remote control to enter the purity field check mode.
This lets you select a pure white, red, green, or blue screen. A
good thing to walk away from if you just want to temporarily freak
out the floor manager, but it will be fixed as soon as the TV is
turned off. Oh well.

To get out of Serviceman mode, press ACTION and POWER on the
receiver simultaneously for at least 2 seconds. The TV will momentarily
shut off and then comes back on.

Mengamankan Wireless Access Point RTRW-Net

Mengamankan Wireless Access Point



Pengunaan jaringan wireless semakin menjamur. Di mana-mana dapat kita lihat bertebaran tower wireless access point. Tapi penggunaan jaringan wireless memberikan dampak negatif, yakni terbukanya jaringan untuk bisa diakses semua orang yang berada di area cakupan sinyal wireless kita. Bagaimanakah cara mengamankan access point agar bandwidth tidak bocor ketangan orang yang tidak berhak?


Access Point (AP) seumpama hub atau switch pada jaringan kabel LAN. Fungsinya untuk menghubungkan banyak client dengan topologi jaringan tipe star. Artinya kita membantuk jaringa komputer dari banyak client yang menggunakan radio yang dihubungkan dengan satu atau lebih AP.

Pembicaraan kita kali ini dengan asumsi kita akan membagi jaringan internet (misalnya dari Speedy) lewat jaringan wireless hanya untuk client tertentu saja. Jadi kita harus mengusahakan agar client yang tidak berhak tidak dapat mengakses jaringan wireless kita.

Ada dua pendekantan yang bisa digunakan, yakni:
1. menggunakan sistem login ticket.
2. melakukan blocking client wireless.

Pendekatan pertama sering digunakan di area hotpsot berbayar atau sistem tiket. Client yang ingin konek ke internet (misal membawa laptop yang ada wirelessnya) harus membeli semacam tiket yang berisi username dan password. Setelah itu baru bisa konek sesuai waktu yang disediakan. Cara ini mudah dan praktis kalau ingin membuat hotspot yang clientnya tidak tetap atau berubah-ubah sesuai kebutuhan. Kelemahannya sistem ini mudah dihacking dengan wardriving menggunakan berbagai macam tool untuk membuka jaringan wireless.

Pembahasan kita difokuskan pada pendekatan kedua, yakni blocking ditingkat client. Misalnya kita akan membuat ISP kecil-kecilan dengan berlangganan Speedy Unlimited terus disharing lewat jaringan wireless ke client-client yang telah terdaftar. Skema jaringan sebagai berikut:


Teknik mengamankan AP agar dapat konek hanya oleh client tertentu saja adalah:
1. Sembunyikan SSID
2. Gunakan nama SSID yang acak dan panjang
3. Gunakan Enkripsi
4. MAC Address Filter
5. ubah Mac Default
6. Gunakan IP Statik dan Range IP  tertentu
7. Isolasikan Client
8. Kunci settingan radio client dengan password

Caranya:
1. Sembunyikan SSID (Hide SSID)
SSID adalah nama jaringa yang di broadcast oleh AP dan client agar dapat saling konek. Artinya hanya client yang mengatahui atau mempunyai SSID yang sama dengan AP saja yang dapat konek ke jaringan. Jadi, agar hanya client yang terdaftar saja bisa konek maka kita harus menghidden SSID dari AP.  Caranya dengan mengubah settingan di AP yang bisa diakses lewat web. Misal untuk AP Linksys WRT54GL yang udah diupgrade firmwarenya pakai DD-WRT maka setingan hide SSID bisa ditemukan di menu "Wireless" => "Basic Setting" trus disable "Wireless SSID Broadcast". Untuk AP merk lainnya lainnya maka cara mengubahnya intinya sama saja. Jika SSID kita hidden maka jaringan kita di tool wireless client tidak akan muncul atau terbaca. Memang ada sih tool untuk memecahkan SSID tapi tool ini jalan di Linux dan harus menggunakan chipset wireless tertentu yang built in di motherboard. Tapi langkah ini merupakan pertahanan pertama yang sangat efektif untuk mencegah kalangan pemula dan menengah agar tidak bisa seenaknya konek ke jaringan kita.



2. Gunakan nama SSID yang Acak dan Panjang
SSID atau Service set identifier merupakan nama pengenal network yang panjangnya maksimal 32 karakter yang dapat terdiri dari a-z, A-Z, 0-9, tanda baca dan laiin karakter. Agar sekuriti jaringan kita maksimal - setelah dihidden - selanjutnya buatlah nama SSID sepanjang 32 karakter acak. Untuk mendapatkan karakter acak bisa masuk ke http://www.random.org/strings. misal: SSID kita buat "speednet_8vb01F1UZDbtRglFcDCcvj" . Artinya jaringan ISP kita namakan Speednet (sekedar nama aja) trus kita tambah karakter acak sampai sejumlah 32 buah yang terdiri dari huruf dan angka. Hal ini untuk mencegah hacking jaringan menggunakan tool yang mencoba memecahkan kombinasi SSID kita. Bayangkan 62 pangkat 32 berarti ada 10 pangkat 57 kombinasi.

3. Gunakan Enkripsi
Setiap AP saat ini telah dilengkapi dengan teknik enkripsi (mengacak data) jaringan yang canggih. Mulia dari WEP yang sederhana sampai dengan WPA yang canggih. Untuk lebih aman gunakan WPA dengan key 64 karakter. Memang AP modern saat ini, selain WEP dan WPA masih ada menyediakan jenis enkripsi lain. Tapi harus diingat, tidak semua radio client dapat mendukung teknik enkripsi terbaru. Menurut pengalaman kami, WPA telah tersedia di radio client dari harga 400 ribuan sampai yang mahal-mahal. Kembali diingat, gunakan key yang maksimum (64 karakter) dan harus terdiri dari huruf dan angkan acak. misalnya:
 " Y0SgVsDNwrlDVV5G5JYcan2JaMnEabVKkyHHB6pEk4xCpTBIP3rfHNpHgvOiVaZx ". Tapi ingat kita harus mencatat SSID acak dan key acak ini karena tidak mungkin menghafalnya.

4. Filter Mac Address
Setelah client memakai SSID dan Key enkripsi yang sama dengan AP, maka teknik pertahanan kita selanjutnya menggunakan filter mac address client. Bila fitur ini kita aktifkan di AP maka hanya client yang terdaftar macnya saja yang bisa konek di AP kita. Untuk itu cari AP yang menyediakan tabel filter yang jumlahnya sesuai kebutuhan kita. Misalnya Linksys WRT54Gl dengan DD-WRT firmware, menyediakan tabel filter sejumlah 128 buah. Kalau Senao AP biasanya sekitar 20 buah filter saja.


5. Ubah MAC Address Default
Biasanya Mac Address default bawaan pabrik bisa diubah. MAC memiliki macam-macam awalan tergantung pabrikan yang memproduksi. Misal radio merk Senao menggunakan awalan MAC yakni 00:02:6F:xx:xx:xx dan sebagainya. Karena kunci agar kita membedakan client cuma IP dan MAC maka kita harus mengubah MAC default client dengan mac lain yang jarang digunakan. Misalnya kita ubah menjadi 00:40:01:xx:xx:xx yang berasal dari tipe pabrik Zyxsel yang jarang dipakai di Indonesia. Guna lainnya untuk keseragaman, misal kita site survey ternyata ada mac yang selain kelompok tadi berarti jelas dia radio yang tidak terdaftar mencoba masuk.

6. Gunakan IP Statik dan Range IP  tertentu
Setelah radio client di set SSID dan Key Enkripsi yang sama dengan AP, syarat lain bisa konek adalah menggunakan IP yang valid dan tidak konflik dengan IP yang ada. Memang ada cara praktis dan simpel, yakni menggunakan DHCP Server agar setiap client otomatis mendapatkan IP yang tersedia. Tapi cara ini bermasalah jika masing-masing client mendapatkan jatah kecepatan / bandwith yang berbeda-beda. Kunci pembeda bandwith manager hanya berdasarkan MAC atau IP, jadi sebaiknya gunakan IP statik dengan cara nonaktifkan DHCP server. Selanjutnya gunakan range IP untuk client yang beda dari biasanya. Range IP yang umum (entah kenapa selalu dipakai di buku panduan wireless) adalah 192.168.x.x. Coba kita gunakan range IP 10.20.30.x dengan x sebanyak jumlah client. misal untuk client 32 orang kita gunakan 1 range IP dari 10.20.30.101 - 10.20.30.132. Hindari range dari 10.20.30.1 - 10.20.30.32 karena terlalu umum dan mudah ditebak. atau gunakan ip yang acak jangan dalam range tertentu. Terserah kreasi anda. Tapi ingat, IP yang kita gunakan harus bersifat private artinya hanya berlaku di dalam network kita saja dan harus di "nat" di dalam router.

7. Isolasi Client
Kekacauan jaringan selain dari luar bisa juga disebabkan dari client kita sendiri. Misalnya kita telah membagi bandwidth yang berbeda untuk macam-macam client sesuai IP address mereka. Akibatnya client mencoba mengubah IP mereka sendiri untuk mendapatkan bandwidht yang lebih besar. Bisa dengan coba-coba atau mereka menggunakan tool IP Scanning yang canggih. Tanda terjadinya kekacauan ini adalah timbulnya "IP Address Conflict". Untuk mencegahnya kita harus mengisolasi client, artinya sesama client tidak bisa saling scan IP. Bagi yang menggunakan AP merk Linksys WRT54Gl dengan DD-WRT maka bisa diaktifkan "AP Isolation" di menu: "Wireless" => "Advanced Settings". Untuk AP merk lain coba cari sendiri, kalau belum ada coba upgrade firmware AP tsb. Kalau masih belum ada ya terpaksa mencari AP merk lain yang menyediakan fasilitas ini.

8. Kunci Settingan Radio Client dengan Password
Kami pernah mengalami kebobolan jaringan wireless yang disebabkan adanya kerjasama pembobol dengan orang dalam (client). Modus nya, pembobol mendapatkan SSID dan key serta mac dan IP yang valid dari client. Hal ini terjadi karena settingan radio client tidak dikunci sehingga bisa dlilihat. Untuk mencegahnya maka ubah password radio client dari default ke passwrod yang hanya diketahui oleh teknisi.

TIPS:
1. Jangan lupa membuat catatan yang lengkap tentang data-data radio client. Misalnya nama client, merk radio, password setingan, MAC address, IP Address dan lainnya. Kalau dokumentasi kita jelek, maka akan terjadi masalah, misal lupa password masuk untuk menyeting radio client, kan bisa berabe dan harus di hard reset alias naik ke tiang radio.
2. Sering-sering site survey radio client
3. Sering-sering site survey AP di sekeliling kita.
4. Untuk aman dan mudahnya, masukan file settingan SSID, Key, MAC, IP kedalam file CD Room. Jangan flashdisk karena jika kita colokan di komp client ada kemungkinan terkena virus. Dan tentu saja CD room ini harus kita amankan dan rahasiakan. Karena jika bocor, maka butuh waktu berminggu-minggu untuk mengubah setingan dari AP hingga keliling mengubah setingan radio client (terkadang harus naik tower client karena radionya ngadat menolak di reset). he.he.he....

Itu saja saran dari saya semoga bermanfaat...kalau ada kritik dan saran atau tambahan bisa langsung dikommen aja. Semoga Tetap Aman AP-nya.


http://syamsuddin-ideris.blogspot.com/2008/05/mengamankan-wireless-access-point.html

Paket RTRW NET

Paket RT-RW Net Standar Apakah anda masih berfikir membangun RT-RW Net itu harus dengan perangkat yang banyak dan harga yang sangat mahal ?? Anggapan itu sekarang tidak berlaku lagi karena wajanbolik.com menawarkan paket Perangkat yang yang banyak diaplikasikan untuk membangun sebuah RT/RW Net yang bisa menampung 30 Client atau lebih . Paket RT-RW Net ini bisa disebut sebagai sebuah paket RT-RW Net yang paling banyak digunakan saat ini.
Keuntungan apa saja yang anda peroleh dengan Paket ini :
1. Anda tidak perlu membeli server RT/RW Net yang masih mahal
2. Anda tidak perlu susah membeli perangkat terpisah karena itu cukup membuat anda sulit untuk menemukan kecocokan antar perangkat
3. Kllien yang bisa anda layani bisa mencapai 30 klien bahkan lebih
4. Router Board Mikrotik yang sangat handal untuk mensupport jaringan anda sebagai server
5. Jika anda perlu, Tim Support kami akan membantu anda dalam melakukan setting jaringan RT/RW Net anda tanpa dikenai biaya apapun
6. Dapatkan Bonus menarik meliputi CD tutorial membuat RT/RW Net, Trik2 pada RT/RW Ne, PanduanMikrotik dan berbagai bonus yang akan terus ditambah dari hari ke hari demi kepuasan anda.
Berikut adalah beberapa perangkat dalam Paket :
mikrotik Mikrotik RB750
Dengan menggunakan RB 750 yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang cocok untuk membangun sebuah Hotspot/RT-RW Net. Anda bisa memanfaatkan perangkat ini sebagai gateway internet anda tanpa menggunakan server komputer.
tplink TP-Link WA601g
AP berfingsi sebagai media pemancar sinyal wireless dalam sebuah jaringan Hotspot atau RT/RW Net. Dengan dilengkapi berbagai fitur baru, TL-WA 601g makin membuat jaringan anda handal dan mudah untuk digunakan.
omni Omni 15db Merek OEM
Antena Omni ini akan berfungsi sebagai penguat pancaran sinyal jaringan Hotspot/RT-RW Net anda hingga mencapai 1 Km. Dengan ketahanan yang tinggi dan kualitas pancaran yang stabil , antena omni ini akan membantu anda dalam membangun jaringan yang bagus dan tahan lama.
kabel Kabel UTP 30 Meter+POE
Kabel terbaik saat ini dengan merek Belden (Original) berfunngsi sebagai penghubung RB750 dengan AP yang anda taruh di atas. Kabel sudah disertai dengan peralatan pendukung seperti POE dan RJ 45 (sudah terpasang)
Isi Paket RT-RW NET/Hotspot ini:

* Antenna Hi-Gain 15 dBi Omnidirectional
* Bracket Antenna Omni
* Wireless Akses Point TL-WA601g, Adapter, POE for AP TL-WA601g
* Pigtail
* Mikrotik RB750, Adapter, POE for RB750
* Kabel UTP 30M Merek BELDEN + Konektor RJ45
* Box Outdoor
Harga Paket RT-RW Net Standar = Rp 1.800.000
Jika anda masih membutuhkan informasi atau ingin melakukan pemesanan segera kirimkan ke E-mail: admin@wajanbolik.com atau No. 087839288753
Kami akan berikan anda panduan bagaimana settingan RT/RW Net beserta e-book kiat-kiat sukses RT/RW Net . Khusus untuk anda.
NB : Jika anda membutuhkan bantuan untuk menyetting RT-RW Net/Hotspot yang sudah anda pesan, kami siap membantu anda (GRATIS !!)

Model Infrastruktur IT untuk UKM.

12 Model Infrastruktur IT untuk UKM.

Bagai mana cara menjadi technicall support yang handal, dalam sebuah perusahaan yang berskala menengah ke bawah ? seperti yang kita tahu, perusahaan skala menengah minim akan budget IT, namun banyak juga perusahaan besar yang tidak menerapkan Infrastruktur IT nya dengan baik, sebagai teknikal support mungkin kira slalu merasa bingung, tidak ada masa depan, seperti tukang servis, dan kalimat lainya yang membuat kita jadi tidak bersemangat untuk bekerja dan berkarir melalui jalur tersebut.
Jika sekarang dalam situasinya kita menjadi seorang support onsite, pada sebuah perusahaan, sanggupkah kita menjawab semua ini:
sanggup kah kita menghandle 100PC lebih ?
sanggpukah kita memaintain keseluruhanya ?
sanggupkah kita memaintain server dan aplikasinya ?
jika kita bekerja sendiri atau maksimal 2 orang ?
kalau saya yang di berikan pernyataan seperti itu, saya akan bilang sanggup, karena saya mengikuti model infrastruktur IT seperti yang ada di bawah ini, dengan model ini diharapkan seorang teknikal support akan lepas dari rutinitas nya, dan bisa lebih ber eksplorasi untuk memajukan sistem IT perusahaan, tampa harus terikat dengan rutinitas, dan meluangkan banyak waktu.
12 hal yang harus kita perhatikan adalah
1. Sentralisasi Aplikasi
Beberapa hal yang patut kita perhatikan untuk membuat sentralisasi aplikasi ini maksudnya adalah untuk memudahkan client pc memanfaatkan sumber daya secara bersama sama misalnya saja
antivirus server
Membuat antivirus menjadi tersentral sangatlah baik untuk menghemat koneksi internet, sehingga, masing masing client pc tidak perlu mengupdate antivirus / antispywarenya langsung ke internet, cukup melalui server saja, walaupun begitu kita tidak harus membeli antivirus server, kita bisa pakai antivirus yang free (spt calmav, avg free, dsb), hanya saja kita perlu mengetahui skematik cara kerja proses update antivirus, dan kita bisa membuat batch file yang akan di letakan di schedule task client pc.
pada dasarnya, model kerja proses update antivirus itu mirip mirip, ada yang def nya terdiri dari 1 file, 1 folder, ada yang beberapa file, ada yang di zip dsb, sehingga intinya kita hanya perlu mengkopikan definisi tersebut ke client pc, masalahnya kita perlu mencari tahu file file apa saja yang di update oleh antivirus sewaktu dia sedang melakukan proses update koneksi ke internet, untuk mencari itu, gunakan software untuk memonitor file ( ada banyak freeware di google, ketikan saja “file monitor” )
jadi, folder def antivirus itu bisa di share melalui jaringan, dan pc client bisa membuat map langsung ke folder tersebut, sehingga di pc client jangan lupa untuk memasukan batch file kedalam schedule task dan atur waktu update client tersebut.
untuk membuat map / tidak, hanya akan mempermudah proses pembuatan batch filenya saja, sedangkan untuk proses membuat batch file diperlukan kemampuan batch dos programming (windows) dan shell (dilinux), untuk lebih detail nya bisa merujuk ke artikel saya sebelumnya tentang batch file.
Print Server
Selain itu, kita bisa membuat shared printer juga di server ini baik itu ke printer langsung ataupun ke pdf server, kita tinggal install aplikasinya dan share langsung, sehingga ini akan menghemat biaya untuk membeli print server yang bisa seharja 1jt an
DHCP dan domain controller
atau kalau komputernya memadai kita bisa buat dhcp server dan domain, built in di 1 tempat.
2. Data Center
Untuk menghemat spesifikasi komputer dan menjaga keamanan data, sebaiknya di buat sebuah data center kecil atau bisa disebut juga dengan NAS ( Network Attach Storage) bentuk NAS ini ber variasi, ada yang built in, dan ada yang bikin sendiri, kalau mau bikin sendiri sangatlah mudah, bisa dengan windows ataupun dengan Linux, kalau windows memberikan kemudahan pengaturan hak akses untuk folder yang langsung terintegrasi dengan domain controller, begitu juga linux, mungkin kesulitanya terletak pada saat proses upgrade kita harus meng set mounting drive baru dan membuat samba lagi kedalam nya.
Untuk membuat NAS ini gunakan saja PC dengan spesifikasi se adanya, dan di sesuaikan OS nya, kalau pentium 2, bisa pakai LINUX NAS LITE, atau kalau spesifikasinya lebih memadai dan ada licens windows 2000 bisa pakai Windows saja.
Spec hardware Rekomendasi saya adalah:
Pentium 3 processor 800 - 1ghz
RAM 256 - 512mb
SATA / PATA Controller Card (pci)
Harddisk sebanyak2 nya ( sesuaikan dengan kebutuhan anda )
Ethernet card
Windows 2000

Minimum
Pentium 2
Ram 128
SATA / PATA Controller card (pci)
Harddisk
Ethernet card
Linux NAS LITE

untuk grafis nya, pilih yang ada saja, atau kalau mau mencari di toko, bisa memilih grafis seken yang paling murah, karna kita tidak membnutuhkan grafis yang memadai disini, onboard lebih bagus.
sedangkan NAS yang built in sudah mulai banyak dipasarkan, dengan harga yang tidak begitu mahal, menyediakan berbagai interface USB, LAN, dan bahkan ada yang Sudah support dengan USB LAN dan FIREWIRE, dan ngga tanggung tanggung, ada juga yang didalamnya sudah ada disk nya, yang bisa di upgrade.
biasanya untuk NAS box yang built in ini untuk mengkonfigurasinya melalui media web interface, core engine nya juga berbasis linux kok, biasanya di dalamnya sudah ada ftp server, web server, folder access management, dll, sebelum membeli cek dulu feature yang di butuhkan untuk ke depanya, supaya tidak menyesal di kemudian hari
Selain itu, jangan letakan mp3 atau file streaming di dalam NAS ini, karena kinerjanya akan mengalami penurunan disaat banyak yang men streaming file, dan proses fragmentasi filenya pun akan cepat meningkat, dan kitapun akan kerepotan nantinya.
dengan menggunakan model seperti ini, ini akan menghemat disk yang ada di pc client, kalau kita merakit pc client kita bisa pilih disk yang 20Gb (kalau masih ada), karena untuk data mereka tidak perlu simpan di pc nya, sentral kan saja, akan lebih mudah.
sehingga dengan adanya NAS ini kita bisa:
menyimpan data dan hak aksesnya berdasarkan seseorang, group, dll
Kita bisa meletakan aplikasi portabel untuk troubleshooting pc
Menyimpan kumpulan driver / update dan patch os terbaru
dan kesemuanya itu tersentral
3. Backup Center
Untuk backup center ini secara fungsional kita harus memilikinya, kita boleh gunakan NAS kita (limit budget) untuk itu atau kita membuat 1 NAS lagi yang isinya Backup data, Backup ini bisa juga di gunakan untuk membackup NAS yang sudah ada sebelumnya, maklum saja, kalau NAS nya berbasis Linux, dan di map oleh windows, pada saat terkena virus ini akan membahayakan data yang ada didalam NAS tersebut, jadi walau bagaimanapun backup ini sangat berperan penting.
selain itu, data internal client pc pun butuh di backup, semisalnya tidak tertolong lagi dan harus di reformat, misalnya data outlook, profile, favorite, dsb, jadi kebutuhan backup ini sangatlah penting untuk kelangsungan kerja ruang lingkup sistem.
jadi dapat disimpulkan fungsi utama dari backup ini adalah:
Untuk membackup image
Image adalah replika sebuah partisi yang di kompress kedalam 1 file, Maksudnya adalah, buatlah sebuah image dari sebuah komputer yang baru di fresh install, masukan semua default software yang ada beserta konfigurasi nya, sebagai contoh:
install lah pc baru yang kosong dengan aplikasi berikut
drivers
office
antivirus
antispyware
codec
printer
image viewer
pdf viewer
win-amp
firefox browser + plugin
VNC Server
ip Identify tools
konfiguration file (misalnya, batch file untuk update antivirus, untuk backup data, untuk map network drive, dan lainya)
lalu, gunakan norton ghost, untuk membuat image pada partisi tersebut, untuk proses pembuatanya bisa gunakan minipe windows live cd, nah nantinya file image itu dapat disimpan di dalam backup drive, dan pada saat ada pc yang komputernya tidak tertolong lagi, kita dapat mengembalikan pc dengan waktu yang sangat cepat tampa harus menginstall ulang, tentunya untuk memudahkan proses restorasi OS yang sudah rusak namun untuk itu kita harus membuat ftp server pada backup drive untuk memudahkan proses transfer file image ke komputer yang akan di restore.
Untuk membackup file file konfigurasi
file file penting user yang akan di reinstall ulang pc nya dapat disimpan disini batch, library, outlook pst, addressbook, favorite, dll
Untuk memabackup NAS Sebelumnya
walau bagaimanapun data center adalah aset data yang harus di lindungi, karena semua user datanya tersimpan di dalam data center, sehingga backup NAS itu sendiri pun diperlukan, jika masing masing NAS (Data center dan Backup) terdapat service ftp di dalamnya kita bisa menggunakan FTP Synchronizer untuk membackup kedua server tersebut, atau dengan bacth file hanya dalam hitungan klik
4. Remote System
Remote system akan sangat bermanfaat bagi para teknikal support yang memiliki klien pc yang agak banyak, ini akan menghindari masalah mondar mandir yang mungkin akan menjadi keluhan pada it tech support, sehingga untuk itu dengan adanya VNC server kita tinggal meremote pc client yang bermasalah, tampa harus mengunjungi pc tersebut, sungguh penghematan energi yang baik.
kita tinggal menerima telepon, mendengar keluhan, dan meminta ip addressnya berapa (jgn lupa meletakan program untuk menampilkan ip address di systray untuk memudahkan) dan kita tinggal kirim koneksi vnc ke user dan nanti nya user tersebut akan menerima popup akses untuk permintaan akses koneksi (hal ini patut di lakukan agar user merasa aman kalau pc nya tidak di remote secara silent), setelah di terima kita siap memperbaiki masalah.
untuk beberapa hal yang ridak bisa di remote barulah mau tidak mau kita harus datang ke onsite nya, untuk melihat masalahnya, misalnya tidak mau boot, blank screen, dan hardware error
5. Report dan Dokumentasi
Setiap kasus yang / problem, baik atau yang sudah di selesaikan maupun yang belum, kita harus membuat laporanya, dan tindakanya, hal ini sangat penting untuk atasan kita, kalau kita kerja dengan baik dan ada laporanya.
selain itu, jika ingin lebih baik lagi, terapkan lah sistem ticketing untuk pekerjaan kita, sehingga hal ini memudahkan kita untuk membuat laporan laporan masalah dan kerusakan, namun untuk membuat sistem ini di perlukan web server apache, php dan mysql, kita bisa menggunakan server kita sebelumnya yang sudah ada untuk aplikasi ini, karena banyak sekali aplikasi ticketing yang beredar di sourceforge.net yang gratis dan bisa di gunakan dan di manfaatkan, yang di dalamnya sudah mencakup knowledbase ticket sistem, user profuile dan lainya, dan aplikasi ini kebanyakan berbasis web.
untuk server nya, secara instan bisa di install lewat windows dengan menggunakan xaamp atau appserv, begitu juga di linux.
apa kegunaan ticketing ini ? maksud dari ticketing adalah sebuah tiket ( tapi bukan tiket perjalanan ) yang di dalamnya menjelaskan status mengenai pekerjaan kita, dalam tiket tersebut terdapat dekripsi masalah yang kita hadapi, status nya bagaimana, pending, resolve, new, cancel ataupun close, sehingga dengan web base tiketing sistem ini, user bisa lihat antrian nya, status masalahnya sampai dimana, kapan selsai nya, apa saja yang akan dikerjakan oleh IT berikutnya, progressnya gimana, sehingga IT tidak akan terkesan ngga kerja, dan laporan nya pun akan jelas.
jika tidak memungkinkan (atau terlalu rumit untuk dilaksanakan), kita bisa buat ticketing sendiri, dalam excel misalnya, dan kita bisa letakan di dalam NAS dimana akses nya untuk user lain hanya bisa Read saja, dan untuk memudahkan user tersebut, letakan saja shortcut di desktop yang akan mengarah ke NAS untuk melihat status tiket excel kita.
untuk hal hal yang memerlukan persetujuan atasan, misalnya saja penambahan harddisk, kalau ticket berbasis web sangatlah mudah, kita tinggal mengirimkan status tiket web ke atasan kita untuk di approve via e-mail, sedangkan jika menggunakan ticketing excel, kita bisa mengirimkan e-mail dengan memberi links yang langsung mengarah ke ticket yang harus di approve oleh bos kita, dengan mereply e-mail kita.
sehingga dengan demikian sistem laporan kita akan menjadi bagus dan rapih.
selain tiketing, kita juga harus mendokumentasi,
dokumentasi ini di Indonesia adalah hal yang paling buruk dan banyak orang yang malas dengan mendokumentasi / men data.
yang harus kita dokumentasi adalah, masalah, jenis jenis masalah, dan cara menanganinya (kalau sudah di tangani) kita bisa simpan dixcel lagi, atau kalau dengan menggunakan sistem tiketing sudah ada di dalamnya langsung (jadi kita tidak perlu mengisi 2x), selain itu kita juga harus mendokumentasi konfigurasi sistem yang ada di kantor, mulai dari ip address, server, username
tujuanya adalah, jika suatu saat kita tidak ada, ( cuti ) kita tidak akan di ganggu oleh telpon kantor, selain itu, jika kita men train karyawan baru, anggap lah tidak memadai skillnya, kita bisa berikan dokumentasi itu padanya untuk di pelajari atau jadi bahan acuan.
beberapa field standar tiketing excel adalah:
no kasus
IP address
Nama
Problem
Status
Keterangan
sedangkan untuk dokumentasi nya
no dok
Problem
Solve
Keterangan
kita bisa update tiap bulan sebagai laporan hasil kerja kita kepada atasan.
jika lebih kreatif, silahkan di kembangkan di excel dengan lebih baik, jika perlu di ms access.
6. Software Management
untuk mengatur pc agar seragam kita harus mem pack software software yang kita beli dengan baik, kita bisa meletakan software software tersebut kedalam data center kita, dan sebaiknya gunakanlah software yang sudah legal, atau setidaknya usahakan lah untuk menggunakan software yang free dahulu.
kita harus menentukan software apa apa saja yang akan di butuhkan oleh user standart misalnya saja
office, 7zip, winamp, avg free, ms framework, ip tools, vnc, firefox, acrobat reader
dsb
sehingga setiap client akan memiliki keseragaman sistem.
dan untuk software yang sudah kita lisensi, simpanlah kedalam bagian report dan dokumentasi, mengenai register nya, product code nya,dll nya, sehingga data kita akan menjadi rapih dan teratur.
jika user meminta software tertentu kita bisa install kan lewat VNC
Rekomendasi saya untuk Standar Office software adalah
Windows.
Office
Acrobat reader
antivirus
antispyware
image viewer
codec
VNC server
ip systray tools
YM
Firefox
Set Auto IP (dhcp)
Set Auto Update antivirus dan antispy to server (batch to schedule task)
Set Auto scan interval (batch to schedule task)
Set AutoBackup UserProfile (batch to schedule task)
Set Auto Map Network Drive Printer (batch)
Set Join Domain
Set to print server (batch)
Set to print PDF Server (batch)
that’s it, make as image, and deploy to all pc.
7. Live CD
Terkadang live cd sangat kita butuhkan untuk menangani kasus OS yang bermasalah misalnya tidak mau boot, sehingga kita harus merestore OS tersebut, atau mengscan antivirus, atau juga membackup, untuk proses semacam itu kita bisa gunakan linux Live cd, atau windows live cd.
live cd adalah sebuah cd yang memungkinkan kita untuk merunning OS yang berasal dari CD, CD tersebut secara fisik akan membuat sebuah ram drive dan menempatkan sebagian data penting nya kedalam ramdrivenya dan kita bisa merunning OS dari CD tersebut tampa adanya OS kita, di dalamnya biasanya tedapat banyak utility yang sangat berguna untuk troubleshooting.
gunakanlah minipe MAS Edition, ataupun Linux Live CD untuk hal ini, akan sangat membantu kita.
jika komputer client tidak dilengkapi dengan cd rom, kita bisa memindahkan live cd kita kedalam usb flashdisk 512-1gb dan kita bisa mem boot melalui usb itu (untung untung motherboardnya bisa boot via usb)
8. Portable Apps Software
ada banyak aplikasi portable yang bisa kita manfaatkan untuk mentroubleshoot masalah, software portable ini bisa kita simpan di NAS kita, dengan begitu, jika kita harus ke onsite, dan membutuhkan software khusus kita tidak harus membawa cd program atau usb yang berisi program, cukup bawa akses portable software tersebut dari jaringan dan semuanya selesai, beberapa aplikasi portable yang ada seperti contoh
IP-Tools_SFX
Network Scanner
Angry IP scanner
AdapterWatch
xp-AntiSpy
HDDlife portable
Norton Disk Doctor portable
Ultimate MBRGUI
Sysinternals Process Explorer
dst
jika ingin mencari portable software, ketikan saja “portable software” ke google, banyak sekali aplikasi yang dijadikan software, jika tidak menemukanya, silahkan e-mail ke saya, saya akan upload kan server saya secara cuma cuma
9. Automation
Untuk menghindari proses yang sama berulang ulang, silahkan buat automatisasinya, hal ini akan menghindarkan kita dari proses rutinitas yang akan membuat kita bosan dengan pekerjaan kita yang berulang ulang, misalnya saja
update antivirus,
update anti spy
backup NAS ke Backup Drive
backup data user ke backup drive
memberi folder akses
membuat user baru
setting ip network
auto shutdown pc client
dan hal kecil lainya
semuanya bisa dilakukan secara otomatis melalui batch file windows xp atau shell scripting di linux, mengenai batch file windows xp, dapat di pelajari di tutorial saya sebelumnya tentang batch file.
kalau semuanya bisa dilakukan dengan 2x, bayangkan, begitu mudah nya kita mengelola ruang lingkup sistem komputer kita.
10. Spare Device
Hal ini banyak yang di abaikan banyak perusahaan, tidak mau menyimpan spare device, kebanyakan perusahaan lebih memilih menunggu device yang rusak dan menunggu proses order dulu untuk menyelesaikanya, hal ini menyebabkan user kehilangan waktu kerja dan user akan mengalami kerugian efisiensi kerja, sehingga untuk itu seorang it technicall support seharusnya menyimpan beberapa spare peralatan untuk mengganti device yang tiba tiba mengalami kerusakan sehingga akan menghilangkan downtime kerja user.
beberapa peralatan yang biasanya harus di spare untuk pc client yang rakitan:
Harddisk
RAM
Ethernet card
PowerSupply
dan VGA
dan atur aja untuk jumlahnya masing masing, dan sekali lagi, semuanya terdata dan terdokumentasi.
11. R&D
Dengan menggunakan Virtual Server
Kira kira itulah yang media yang tepat untuk seorang teknikal support, dengan memiliki komputer dengan spek yang canggih ( ram, prosesor, dan harddisk yang besar ) memungkinkan kita untuk mengadakan research mengenai kebuthan kebutuhan yang kira kira nantinya akan di butuhkan untuk masa mendatang, karena walau bagaimanapun, perusahaan itu sudah seharusnya berkembang, bersamaan dengan berkembanganya perusahaan berkembang juga infrastruktur IT dari yang sederhana menjadi yang lebih kompleks lagi.
dengan adanya virtual server, kita bisa melakukan test server, bisa melakukan test konfigurasi, test software, dan lainya, tampa harus mengganggu infrastruktur yang sudah kita buat sebelumnya, sehingga pekerjaan kita akan lebih nyaman dan lebih baik, dan kemampuan kita pun akan selalu ter update karena kita selalu memilki media untuk ber eksperimen.
walaupun ini hanya eksperimen bukan berarti kita tidak mencantumkanya kedalam laporan, ini pun harus di buat, sebagai prestasi dari apa yang sudah kita developmen kan selama ini.
12. Internet gateway
Khusus untuk internet gateway, kita bisa menggunakan router khusus atau server khusus (bergantung dari koneksi ke luar nya apa), salah satu model internet gateway yang baik adalah filter lah port yang tidak di gunakan, gunakan saja port port yang sudah di tentukan, sehingga memudahkan kita untuk mengatur komputer user kita untuk terhindar dari trojan, spyware, dan program program penyusup lainya, sehingga dengan memfilter port akan meningkat kan kemanan sistem jaringan di perusahaan kita.
beberapa port yang biasanya di buka adalah
http
https
ssh
YM
pop
smtp
dan port lainya
kita bisa menggunakan linux untuk router, atau kita bisa gunakan windows juga, semua itu bergantung dari kita, mana yang mudah untuk kita konfigurasi gunakanlah hal itu
Dengan Mengimplementasikan model semacam ini, beban kerja teknikal support akan lebih ringan, lebih banyak waktu untuk membuat report, lebih banyak waktu untuk melakukan riset, lebih banyak waktu untuk melakukan hal yang lebih penting dengan meng automatisasi rutinitas, semoga membantu
Artikel ini dirangkum dan disederhanakan dari Model kerangka kerja ITIL ( IT Infrastructure Library ) 

http://www.bali-web-service.com/info.php/54/140/Artikel/12-Model-Infrastruktur-IT-untuk-UKM 

Membangun Server NAS dengan FreeNAS

Setalah berbulan-bulan tersimpan dalam laptop akhirnya datang juga kesempatan untuk mencoba membuat NAS Server sendiri. Untuk OSnya saya menggunakan aplikasi opensource FreeNAS yang berbasis FreeBSD.

Untuk membuat NAS Server dengan FreeNAS, tidak dibutuhkan komputer yang canggih, sebuah PC dengan memori 128MB sudah cukup untuk menjalankan FreeNAS ini. Tetapi kalo ada yang lebih bagus tentu kinerjanya lebih baik juga. FreeNAS mendukung protokol CIFS (Samba), FTP, NFS, RSYNC dan AFP. FreeNAS juga mendukung RAID (0,1, dan 5).
Sekedar sharing pengalaman instalasi FreeNAS, berikut langkah-langkah instalasi dan konfigurasi dasar untuk membuat NAS Server sendiri.
Komputer Server : Komputer yang dijadikan sebagai NAS Server.
Sepesifikasi : IBM eServer Pentium III 1266 MHz, Memori 256Mb + 128Mb, HD Samsung Spinpoint 40 GB.
Instalasi :Instalasi FreeNAS dapat dilakukan dengan 2 cara :
  • Menggunakan LiveCD, konfigurasi disimpan di Floppy atau USB Disk.
  • Install FreeNAS pada Disk (HD/USB Disk/Memori Drive). Dalam tutorial ini kita akan menggunakan opsi ini.
Langkah-langkah instalasi :
  1. Download dulu file iso FreeNAS di http://www.freenas.org/ pilih paket yang statusnya sudah stabil (stable). Saat tulisan ini saya buat saya menggunakan versi LiveCD 0.686.3 (release tgl. 13-03-2008 ). Setelah download selesai bakar ISO file tadi menggunakan Software CD Burning misalnya Nero.
  2. Masukkan FreeNAS CD ke dalam CD-Rom dan booting komputer dari CD.
  3. Tunggu hingga FreeNAS Console Setup Menu muncul (setelah bunyi beep ), FreeNAS Console Menu biasanya terhalang oleh semacam wallpaper untuk menghilangkan cukup tekan ENTER.
    “Console setup”
    “*********************”
    1) Assign Interface
    2) Set LAN IP address
    3) Reset WebGUI password
    4) Reset to factory defaults
    5) Ping host
    6) Shell
    7) Reboot system
    8) PowerOff system
    9) Install to a hard drive/memory drive/USB Pen, etc.
  4. Karena akan di install ke HD, pilih opsi 9.
    “Install & Upgare”
    “*********************”
    1) Install ‘embeded’ OS on HD/Flash/USB
    2) Install ‘embeded’ OS on HD/Flash/USB + data partition
    3) Install ‘full’ OS on HDD + data partition
    4) …
    5) …
    6) …Opsi 4,5,6 merupakan pilihan untuk upgrade.
    Pilih nomor 3, opsi ini akan menginstall OS FreeNAS ke Hard Disk.FreeNAS ‘full installer for HDD - create MBR partition 1, using UFS, costumizable size for OS
    - create MBR partition 2, using UFS, for DATA
    - …
    WARNING : There will be some limitation ….
  5. Perhatian! pilihan 3 akan menghapus seluruh partisi dan data dalam HD, jadi pastikan tidak ada data penting dalam HD yang akan digunakan. Klik OK untuk melanjutkan.
  6. Tentukan besar partisi 1 untuk OS, minimalnya 64 MB. Anda bisa mengikuti nilai default (64 MB) atau memberi sedikit ruang (misalnya 128 MB) untuk tambahan modul di kemudian hari.
  7. Script installer akan melakukan proses instalasi ke HD, sesaat kemudian (1-2 menit) instalasi akan selesai.
    catatan :
    Pilihan Install Full OS on HD secara otomatis membagi 2 partisi HD. Partisi 1 untuk OS dan partisi 2 untuk Data. Partisi kedua telah terformat secara otomatis, jadi tidak perlu lagi diformat untuk digunakan.
    Untuk menggunakan Partisi Data ini :
    1. Tambahkan disk ad0 pada halaman “Disk” Management.
    2. Tambahkan mount point pada halaman “Disk” Mountpoint
    Gunakan parameter berikut :
    Disk ad0, partisi 2, Filesystem UFS— Bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut pada konfigurasi melalui WEBGUI —
  8. Keluarkan CD FreeNAS dari CDROM Driver lalu Reboot komputer server.
Konfigurasi AwalSetelah booting, Anda akan kembali ke FreeNAS Console Setup Menu.
“Console setup”
“*********************”
1) Assign Interface
2) Set LAN IP address
3) Reset WebGUI password
4) Reset to factory defaults
5) Ping host
6) Shell
7) Reboot system
8) PowerOff system
9) Install to a hard drive/memory drive/USB Pen, etc.
  1. Secara otomatis (default), FreeNAS akan menggunakan NIC / LAN Card yang pertama (yang terdeteksi) dengan IP Address defaultnya adalah 192.168.1.250. Jika komputer server hanya mempunyai 1 NIC opsi nomor 1 tidak perlu dilakukan, karena umumnya LAN card secara otomatis akan terdeteksi.
  2. Selanjutnya adalah mengatur IP Address dari NAS Server ini, pilih 2 kemudian akan muncul semacam pilihan untuk menggunakan DHCP atau tidak. Sebaiknya pilih untuk tidak menggunakan DHCP. Masukkan IP Address yang digunakan dalam jaringan (contoh 192.168.8.128 /24 , gateway dan DNS 192.168.x.254). Untuk IP v6 karena belum digunakan pilih saja opsi otomatis.
  3. Setelah LAN setting, pilih nomor 5 dan lakukan ping ke komputer lain dalam jaringan untuk memastikan koneksi sudah OK.
Konfigurasi Dasar (Web Based)
Jika koneksi jaringan sudah OK, bisa ping ke komputer lain dari FreeNAS PC. Gunakan komputer lain untuk mengakses WebGUI dari FreeNAS ini. Ketikkan IP Address FreeNAS server (contoh : http://192.168.8.128 ) selanjutnya akan muncul dialog box untuk login seperti
Pada kotak login/password masukkan :
1. Default Username : admin
2. Default password : freenas
3. Klik OK
WEBGUI Layout
Jika login berhasil (seharusnya berhasil karena masih menggunakan password default) Anda bisa melihat tampilan webGUI seperti diatas. Menu-menu untuk konfigurasi terdapat disebelah kiri.
Dibagian System-General Setup, Anda bisa mengatur nama untuk NAS server ini. Dalam beberapa modul terdapat kontrol yang berbentuk [+] , [x] dan [e].
[+] = Tambah elemen
[x] = Menghapus elemen
[e] = Edit elemen
Untuk konfigurasi dasar, yang perlu di setting agar NAS Server ini bisa online adalah di bagian Disks dan Services.
Konfigurasi DisksDisk harus ditambahkan terlebih dahulu sebelum bisa di format dan di mount ke FreeNAS. Alur proses untuk konfigurasi sharing pada FreeNASi adalah :
1. Tambahan Disk (Add Disks)
2. Format Disks (jika diperlukan) menggunakan file system UFS
3. Mount Disk (Add Mount Point)
4. Enable Services (CIFS, FTP, dll.)
Untuk menambahkan Disk, Klik Managent (dari menu Disk). Pada halaman Disks/Management klik [+]
Pada pilihan Disk Add, gunakan parameter berikut :
Disk : ad0
Preformatted FS : Unformated
Untuk paramater lain gunakan saja setting default-nya.
Untuk Server NAS dengan HD lebih dari 1, ulangi langkah diatas untuk menambahkan disk.
Klik Apply Changes jika telah selesai menambahkan disk.
Format Disk Untuk Server dengan 1 HD, opsi ini tidak perlu dilakukan karena pada saat instalasi partisi data telah diformat secara otomatis. Namun jika menggunakan HD lebih dari 1, HD yang kedua, dst harus di format.
Akan muncul konfirmasi untuk melakukan format disk :

Untuk Server dengan 1 HD, gunakan paramater berikut :
Disk : ad0
Partition : 2 ( karena server di install pada 1 HD, partisi 1 digunakan untuk OS )
File system : UFS
ShareName : misalnya DATA)
Description : Dataku (contoh)
Klik add, dan Apply Changes
Mengaktifkan Service pada FreeNASCIFS/SAMBA digunakan untuk digunakan dalam lingkungan windows, maksudnya agar folder yang telah dishare/mount bisa dikenali pada komputer windows (‘Network neighborhood’).
Untuk parameternya isikan sebagai berikut :
Pastikan kotak enable diaktifkan
Authentification : Anonymous (semua orang dalam jaringan bisa mengakses FreeNAS)
Netbiosname : misalnya DATACENTER (Nama komputer yang akan muncul dalam windows neighbourhood)
Workgroup : nama workgroup (sesuaikan dengan nama Workgroup).
yang lainnya biarkan default. Klik Save dan Restart.
SharesKlik [+] untuk menambahkan share


Parameter :
Name : Nama share misalnya DATA
Comment : Isi keterangan mengenai share ini misalnya Dataku
Path : path folder [gunakan tombol [...] untuk melihat daftar folder yang ada.
Klik SAVE
– OK –
Sampai disini konfigurasi dasar untuk FreeNAS telah selesai. Namun tentu saja masalah securiti nya masih belum dioptimalkan. Juga masih terdapat beberapa layanan yang belum diaktifkan tetapi saya yakin Anda bisa mempelajarinya sendiri.
Menguji dan menggunakan Share dari FreeNAS
Dari komputer lainnya dalam jaringan FreeNAS (sebagai contoh saya memakai windows XP Pro). Ketikkan pada windows explorer IP address dari NAS server (contoh : \\10.19.2.5). Klik OK
Share Folder pada NAS Server seharusnya akan terlihat dan sudah dapat di akses.
Share ini tersedia (dapat diakses) dalam jaringan dengan mode akses Read/Write (full access). Share juga dapat di map menjadi local drive untuk memudahkan menelusurinya. Anda bisa mencobanya dengan mengcopy file/folder ke share ini.
Tutorial lengkap tentang FreeNAS dapat Anda baca pada WIKI FreeNAS di situs resmi FreeNAS (http://www.freenas.org)

Sumber : http://sambingancam.blogspot.com/2010/10/membangun-server-nas-dengan-freenas.html

Sabtu, 09 April 2011

Dual Booting Windows 7 dan Windows Xp pada komputer yang telah terinstall Windows 7

 

 

 

 

 





Komputer kamu sudah terinstall Windows 7 dan ingin twin booting dengan Windows Xp…??? emang sih untuk saat ini Windows 7 menurut saya adalah sistem operasi yang sungguh menakjubkan. Dari segi tampilan dan fitur jauh banget bedanya sama Vista dan Xp. Kalau komputer kamu menggunakan SO Windows Vista saya sarankan untuk mengupgrade ke Windows 7. Naahh… teman2, jika teman2 kangen sama Windows Xp tetapi komputer kita sudah terinstall Windows 7, dan teman2 tidak ingin menghapus Windows 7, jadi inginnya sih Dual Booting, bisa pilih Windows Xp bisa juga Windows 7. Caranya gampang kok…. icon biggrin Dual Booting Windows 7 dan Windows Xp pada komputer yang telah terinstall Windows 7 Lets check it…

Buat Partisi Baru
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah membuat partisi baru pada sistem Windows 7. Untungnya kita bisa melakukannya tanpa perangkat lunak pihak ke-3. Untuk memulai, klik Start dan ketik either partition atau disk management ke dalam kotak pencarian dan di bagian atas klik menu di Membuat dan format partisi tough disk.


Jendela Disk Management akan terbuka, dan dari sini kita perlu untuk membagi partisi pada expostulate (C:) Windows 7. Klik kanan pada expostulate dan pilih Shrink Volume.



Selanjutnya sebuah jendela muncul yang menunjukkan expostulate dipertanyakan untuk ruang yang tersedia.
Sekarang masukkan jumlah ruang yang Anda inginkan untuk mengecilkan volume. Anda menunjukkan sum ukuran hoop dan jumlah ukuran yang tersedia menyusut. Dalam contoh ini kita membuat partisi 40GB.

 
Setelah proses selesai Anda akan melihat ruang yang tidak dapat dialokasikan baru. Klik kanan dan pilih New Simple Volume.
New Simple Volume Wizard akan tampil. Ketika Anda sampai ke bagian Partisi Format, NTFS adalah dipilih secara default sebagai sistem record dan Anda dapat memilihnya. Anda mungkin ingin mengubah nama sesuatu Volume tag lain misal “Partisi XP” sehingga lebih mudah untuk mengidentifikasi ketika menginstal XP. Anda juga mungkin ingin pastikan untuk memberi tanda cek di Perform the Quick Format.

Setelah format selesai Anda akan melihat volume baru sebagai partisi baru terlihat.





Sekarang ketika Anda membuka My Computer Anda akan melihat partisi baru dan pemberitahuan bahwa ruang telah diambil dari (C:) expostulate Windows 7 telah terbuat.
 


Install Windows Xp pada partisi yang baru

Sekarang Anda tahu cara membuat partisi baru pada sistem Windows 7 Anda, saatnya untuk menginstal XP di atasnya. Di sini kita melakukan instalasi XP Profesional pada partisi baru. Boot dari CD instalasi XP dan memulai proses instalasi.